PENYULUHAN PENGENALAN DINI PENATALAKSANAAN GAWATDARURAT PADA PASIEN STROKE DI SMA N 5 PRABUMULIH
Main Article Content
Abstract
Penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di Negara maju setelah penyakit jantung dan kanker. Insiden kejadian adalah adalah 2 per 1000 populasi. Setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia. Di Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang mengalami serangan stroke. Tujuan dari pemberian edukasi kesehatan ini untuk meningkatkan pemahaman siswa/i tentang bahaya penyakit stroke dan penatalaksanaannya, serta kesadaran untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit. Program ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2019 di SMA N 5 Prabumulih dengan melibatkan siswa kelas XII yang berjumlah 87 orang. Selama 3 (tiga) bulan tersebut dilakukan beberapa tahapan seperti persiapan dan koordinasi dengan pihak sekolah, memberikan materi tentang Pengenalan dini penatalaksanaan gawat darurat pada pasien stroke, melakukan praktik penatalaksanaan gawat darurat pada pasien stroke, kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil dari penyuluhan diperoleh adanya peningkatan pemahaman tentantg stroke sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan yang dinilai dari kemampuan dalam menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Hal ini dapat dismpulkan bahwa peserta dapat memahami tentang penyakit dan penatalaksanaan gawatdarurat pada penderita stroke.
Stroke is the third most common cause of death in developed countries after heart disease and cancer. The incidence is 2 per 1000 population. Every year strokes strike around 15 million people worldwide. In Asia, especially in Indonesia, every year an estimated 500 thousand people experience a stroke. The purpose of providing health education is to increase students' understanding of the dangers of stroke and its management, as well as awareness to adopt a healthy lifestyle to prevent disease. This program is carried out from August to September 2019 at SMA N 5 Prabumulih with involving 87 grade XII students. During these 3 (three) months, several stages were carried out, such as preparation and coordination with the school, providing material on early recognition of emergency
management in stroke patients, performing emergency management practices in stroke patients, then proceeding with evaluation. The results of counseling obtained an increase in understanding about stroke before and after counseling which is assessed from the ability to answer all questions given. This can be concluded that participants can understand about the disease and emergency management in stroke patient.
Article Details
Khidmah oleh http://khidmah.ikestmp.ac.id/index.php/khidmah disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
References
Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2007). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS) Nasional
Corwin, Elizabeth J, (2009). Buku Saku Patofisologi. Jakarta : EGC.
National Heart, Lung, and Blood Institute,National Institute of Health, US. 2004. The seventh report of the Joint Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. NIH Publication No. 04-5230, August 2004.
Soeharto, I., 2004. Penyakit Jantung Koroner & Serangan Jantung.Ed. 3. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
WHO.(July 2013 update). The Top 10 cause of death. (www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/)