EDUKASI PENGARUH VOLUME SAMPEL DARAH PADA TEKNIK FLEBOTOMI TERHADAP PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Main Article Content
Abstract
Volume sampel darah yang kurang dapat meningkatkan masa pembekuan. Namun dikarenakan berbagai sebab dan sulitnya mendapatkan spesimen, pengambilan darah tidak selalu mencapai volume yang diinginkan. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan benar sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada. Proteksi volume darah pada pasien sering menjadi perhatian, terutama pada penderita anemia, bayi baru lahir, dan pengambilan darah pada pasien dengan vena kecil juga dapat menyebabkan pengumpulan volume darah yang tidak mencukupi. Apabila volume darah lebih banyak dari seharusnya maka darah akan membeku karena terdapat fibrin akan terjadi agregasi trombosit atau platelet clump dalam penampung yang akan menyebabkan hitung trombosit lebih rendah. Bila dipakai darah yang lebih sedikit sehingga antikoagulan yang ada berlebihan keadaan ini mengakibatkan eritrosit mengerut sehingga nilai hematokrit lebih rendah nilai MCV menurun dan MCHC meningkat sedangkan trombosit membesar dan mengalami desintegrasi. Dengan demikian ketepatan pemberian takaran EDTA dengan volume darah harus dengan benar diperhatikan. Prosedur penggunaan tabung K3EDTA untuk pemeriksaan hematologi volume darah yang diambil harus sampai tanda batas, sedangkan kasus yang terdapat di Rumah Sakit volume darah yang diambil tidak sampai tanda batas (< 1 mL) sehingga dapat mempengaruhi pemeriksaan hematologi salah satunya terjadi peningkatkan nilai LED karena antikoagulan berlebih. Dosis pemakaian antikoagulan EDTA kering (K2EDTA) yaitu 1-1,5 mg/ml darah, sedangkan untuk EDTA cair (K3EDTA) yaitu 10 µl/1 ml darah.
Article Details
Khidmah oleh http://khidmah.ikestmp.ac.id/index.php/khidmah disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.